Tips Riset Keyword untuk Website Bisnis Lokal

Punya bisnis lokal tapi website-nya sepi pengunjung? Bisa jadi bukan karena produkmu kurang oke, tapi karena kamu belum pakai keyword yang tepat. Dalam dunia digital marketing, riset keyword itu ibarat kompas: tanpa itu, strategi SEO dan Google Ads kamu bisa nyasar ke mana-mana.

Di artikel ini, kita bakal bahas cara riset keyword yang efektif untuk website bisnis lokal, biar kamu nggak buang-buang waktu (dan budget!) ke target yang salah. Yuk, simak!

1. Pahami Target Audiens dan Masalah Mereka

Langkah pertama, kenali siapa target bisnismu. Apakah kamu menyasar ibu rumah tangga di Bandung yang butuh jasa laundry? Atau pebisnis kuliner di Jogja yang cari kemasan unik?

Semakin spesifik kamu tahu siapa mereka dan masalah apa yang ingin mereka selesaikan, makin mudah kamu menemukan keyword yang relevan.

Tips: Gunakan pertanyaan sederhana seperti:

  • Apa yang mereka cari di Google saat butuh produk/layanan saya?

  • Apa pertanyaan yang sering mereka ajukan?

2. Gunakan Tools Gratis (dan Berbayar Kalau Mau Lebih Dalam)

Sekarang waktunya mainan sama tools. Ada banyak banget tool riset keyword, mulai dari yang gratis sampai premium. Beberapa yang bisa kamu coba:

  • Google Keyword Planner (gratis dan powerful)

  • Ubersuggest (gratis terbatas, cukup oke buat awal)

  • AnswerThePublic (cocok buat cari inspirasi topik)

  • Ahrefs atau SEMrush (buat yang serius, hasil lebih mendalam)

Masukkan kata kunci umum seperti “laundry Bandung” atau “desain kemasan makanan”, lalu lihat variasi keyword lain yang muncul. Fokus pada volume pencarian lokal, dan intensitas kompetisi.

3. Fokus pada Keyword Lokal & Long-tail Keyword

Website bisnis lokal harus menonjol di hasil pencarian lokal. Jadi, selalu tambahkan unsur lokasi dalam keyword-mu.

Contoh:

  • Jangan cuma pakai “jasa cuci sofa”, tapi pakai “jasa cuci sofa Cimahi”

  • Daripada “desain kemasan unik”, pakai “desain kemasan makanan unik Bandung”

Selain itu, pakai juga long-tail keyword—keyword yang lebih panjang dan spesifik. Memang volume pencariannya lebih kecil, tapi konversinya jauh lebih tinggi.

4. Cek Kompetitor: Mereka Pakai Keyword Apa?

Kadang kita bisa belajar banyak dari mata-mata kecil. Coba cek website kompetitor di kotamu. Lihat halaman utama mereka, judul artikel, dan meta description-nya.

Gunakan tools seperti Ubersuggest atau Ahrefs untuk intip keyword apa aja yang mereka ranking. Lalu pikirkan:

Apakah saya bisa membuat konten yang lebih informatif, menarik, atau lebih lokal dari mereka?

5. Evaluasi dan Pantau Secara Berkala

Keyword bukan sesuatu yang kamu set and forget. Perilaku pencarian orang bisa berubah—apalagi dengan tren digital yang terus berkembang.

Setiap bulan atau dua bulan sekali, cek lagi performa keyword kamu lewat Google Search Console. Lihat keyword mana yang mulai naik, turun, atau perlu diganti.

Penutup: Saatnya Eksekusi!

Riset keyword itu bukan cuma soal angka, tapi soal memahami niat pencarian dan bagaimana kamu bisa hadir sebagai solusi terbaik. Setelah riset, langkah selanjutnya adalah mengoptimalkan konten, SEO teknis, dan kecepatan website—semua itu satu paket dengan strategi digital marketing yang sukses.

Kalau kamu butuh tim yang bisa bantu kamu dari A sampai Z, dari pembuatan website profesional sampai strategi digital marketing yang tepat sasaran, gineus.id siap jadi partner terpercaya kamu!

Artikel Tebaru
Artikel Popular
Media Sosial

Artikel Lainnya

Hindari 5 Kesalahan Fatal Ini Saat Ingin Membuat Website Bisnis

Saat ini memiliki website bukan lagi sekadar pilihan, tapi kebutuhan wajib bagi pebisnis yang ingin terus bertumbuh di era digital. Sayangnya, banyak pemilik bisnis yang ...
Read More →

7 Fitur Wajib di Website Bisnis agar Tampil Profesional

Website bukan sekadar kartu nama digital, tapi wajah utama bisnismu di era online. Dengan begitu ketatnya persaingan digital, memiliki website yang profesional adalah harga mati. ...
Read More →

Perbandingan Website Custom vs Template: Mana yang Lebih Baik?

Saat kamu mulai membangun kehadiran digital untuk bisnismu, satu pertanyaan klasik pasti muncul: mau bikin website custom atau pakai template aja, ya? Pertanyaan ini penting ...
Read More →
Scroll to Top